Pelatihan Pembuatan Jamu Beras Kencur di SMAN 2 Lembor Selatan dalam Mendukung Agrowisata Desa Kakor

Isi Artikel Utama

Dewi Sartika Umul
Yohana Etheldreda Ine Dae
Gracedelia Jeannywelasny Ngasa
Yulianus Janur
Andriano Calrinto Mami

Abstrak

Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini dilatarbelakangi oleh terbatasnya diversifikasi ekonomi di Desa Kakor yang masih bergantung pada pertanian padi sebagai komoditas utama. Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan kewirausahaan dan kesadaran potensi lokal melalui pelatihan pembuatan beras kencur (minuman herbal tradisional) bagi siswa SMAN 2 Lembor Selatan. Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan metode demo masak partisipatif, dipimpin oleh mahasiswa dan dosen perhotelan, yang melibatkan siswa dan kelompok masyarakat. Semua bahan yang digunakan berasal dari hasil pertanian lokal di Desa Kakor. Hasilnya menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan, keterampilan teknis, dan tumbuhnya kesadaran kolektif akan potensi nilai tambah produk lokal untuk mendukung agrowisata. Program ini juga memperkuat sinergi antara lembaga pendidikan, sekolah, dan pemerintah desa dalam mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis kearifan lokal.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Umul, D. S., Ine Dae, Y. E., Ngasa, G. J., Janur, Y., & Mami, A. C. (2025). Pelatihan Pembuatan Jamu Beras Kencur di SMAN 2 Lembor Selatan dalam Mendukung Agrowisata Desa Kakor. Easta Journal of Innovative Community Services, 3(03), 132–141. https://doi.org/10.58812/ejincs.v3i03.356
Bagian
Articles

Referensi

Asker, S., Boronyak, L., Carrard, N., & Paddon, M. (2010). Effective community based tourism: A best practice manual. Sustainable Tourism Cooperative Research Centre (STCRC).

Barbieri, C., & Mshenga, P. M. (2008). The role of the firm and owner characteristics on the performance of agritourism farms. Sociologia Ruralis, 48(2), 166–183. https://doi.org/https://doi.org/10.1111/j.1467-9523.2008.00462.x

Capra, F. (1996). The web of life: A new scientific understanding of living systems. Anchor Books.

Chambers, R. (1997). Whose reality counts? Putting the first last. Intermediate Technology Publications.

Dewi, N. P. S., & Adnyana, I. G. P. (2021). Strategi pelatihan berbasis praktik dalam peningkatan keterampilan wirausaha siswa. Jurnal Pendidikan Dan Pemberdayaan Masyarakat, 8(2), 100–110.

Ellis, F. (2000). Rural livelihoods and diversity in developing countries. Oxford University Press.

Freire, P. (1970). Pedagogy of the oppressed. Herder and Herder.

Marsden, T., Banks, J., & Bristow, G. (2002). The social management of rural nature: Understanding agrarian-based rural development. Environment and Planning A, 34(5), 809–825. https://doi.org/https://doi.org/10.1068/a3427

Ploeg, J. D. van der, Renting, H., Brunori, G., Knickei, K., Mannion, J., Marsden, T., Roest, K. de, Sevilla-Guzmán, E., & Ventura, F. (2000). Rural development: From practices and policies towards theory. Sociologia Ruralis, 40(4), 391–408. https://doi.org/https://doi.org/10.1111/1467-9523.00156

Pretty, J. N. (1995). Participatory learning for sustainable agriculture. World Development, 23(8), 1247–1263. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/0305-750X(95)00046-F

Putri, R. A., Sutrisno, A., & Mahardika, A. (2022). Pemberdayaan komunitas melalui kolaborasi triple helix dalam pengembangan produk lokal. Journal of Community Engagement and Empowerment, 5(1), 55–67.

Sugiyarto, H., Anugrah, A., & Widiatmaka, W. (2020). Ketahanan ekonomi rumah tangga petani di tengah ketergantungan pada komoditas tunggal. Jurnal Ekonomi Dan Pembangunan Daerah, 11(1), 21–30.

Zimmerman, M. A. (2000). Empowerment theory: Psychological, organizational and community levels of analysis. In Handbook of community psychology (pp. 43–63). Boston, MA: Springer US.